promise




 “anak-anak.. selesai istirahat, kita akan mengadakan ulangan matematika” pak kim mengumumkan, anak-anak di kelasku ribut dan.... bel istirahat berbunyi..
Aku mengambil sebatang coklat dan membawanya ke taman, ya.. aku memilih menenangkan diriku dari pada ribut-ribut belajar.
Haahh, disini santai sekali... aku duduk di samping kolam...
“pluk..”
“aww...” sepertinya seseorang melemparkan aku .... apel! Sisa apel..
Arghh.. pasti orang yang disana!
“hey!” aku menegurnya
“hey... waeyo?” tanyanya dengan tampang polos
“ini apa?” aku menunjukkan apel yang mengenaiku padanya
“oh.. itu apel.. aku mau?” tawarnya
“hey! Kau tau?! Kau yang melempari apel ini dan mengenaiku tau?”
“oh...” dia sedikit terkejut “gwaenchana?”
“ne...” aku menangguk
“kau kan berada di dekat tempat sampah.. jadi aku nggak tau itu mengenaimu... mianheyo!”
Dia membungkuk
“ne..”
“ah.. lee hyukjae Imnida! Panggil eunhyuk!”
“park saejin imnida!”
Bel masuk berbunyi... dan, ah! Ulangan matematika! Aku lupa, aku asik ngobrol dengan eunhyuk!
Hfff... aku berusaha tenang...
Ulangan metematika ini cukup gampang bagiku... tapi, kenpa aku jadi memikirkan eunhyuk! Di bayanganku hanya ada senyumannya yang manis... aissshh! Saejin, apa yang kamu pikirkan???!
***
“hey! Saejin!!” seperti ada yang memanggilku
“berhentilah..” oh.. ternyata eunhyuk..
“kau, rupanya”
“hh....hfff.. gimana ulangan matematikamu?” katanaya dengan nafas yang tidak beraturan “kau memikirkan aku terus ya...”
“hah..!? tidak mungkin, mungkin pikiranku jadi nggak beraturan..” candaku... tapi kok dia bisa tau ya? “kok kamu bisa tau kalau aku ulangan metematika?”
“hahaha... kau berbicara dengan lee hyukjae!” candanya
“kau mau ke toko coklat” tawarnya
“ne!” dengan pasti aku menjawabnya
Aku bercanda sambil berjalan menuju toko coklat, tidak jauh dari sekolah kami
***
Hhahh.. senyumannya... mengingatkanku dengan umma...
 umma!? Apa umma senang berada disurga??
Setidaknya masih ada dia... sebagai pengganti umma...
“eumm.. kamu bisa nge-dancekan?” tanyanya
“hehehe...” aku hanya cengengesan
“tunjukan padaku!” pintanya
“apa kau gila!? Ini di jalan..” kataku
“hehehe.. baiklah, aku tunggu waktu yang tepat!” katanya..
Oh.. umma, senyumannya mengingatkanku padamu... sesosok malaikat yang selalu melindungiku dari keluarga neraka ini...
“apa kehebatanmu?” tanyaku
“umm...” katanaya seolah-olah berkata tebak-saja-sendiri!
Hehe.. aku melihat ada sketch book yang nongol di tasnya
“sketch book” aku menyindirnya
“mwo?” tanyanya
Aku mengambil sketch book nya
“hey!”
“hehehe..”
 “yup... sampai!” akhirnya aku dan saejin sampai di toko coklat
Woww.. sepertinya hari jumat memang sedikit spesial...
“aku pesan cake coklat dan coklat panas..” katanya pada pelayan
“aku cheese cake dan coklat panas juga” kataku, udara hari i9ni cukup dingin
“annyeong, chingu...! untuk memeriahakan hari ini, ada yang mau tampil kedepan?”  tanya seseorang laki-laki di atas panggung
****
Eunhyuk berdiri... dan, menuju panggung!
“annyeong haseo... enuhyuk imnida....!”
Dan eunhyuk membisikkan seseuatu pada pemain piano
“Neul barago ijjyo hangsang geogieseo wooseumjitgireul, Ddeut moreul ohaewa iyoo eobneun miwoome himi deureodo, Deo meon goseul bwayo ije shijakijyo woolgo shipeul ddaen naege gidaeyo, Boojokhajiman geudael jikilgeyo, Sarangeun geureohke cheoeum soonganbooteo chajawa gajang gipeun gose narawa nal ddeugeopge hae
Byeonhaji anhneun ddeollim geudaeneun,
Shining Star! like a little diamond, makes me love
Naegen kkoomgyeolgateun dalkomhan misoro nal barabomyeo soksagyeojweo hangsang hamkke halgeora till the end of time,
 Shining Star taeyangboda balka haetsal gateun geudae nonbicheun naege hyooshigeul jweo
Jichyeoisseul ddaen nae mameul balkhyeo jweo Promise midgiro hae eonjedeun ne pyeoni dweyeojoolge
Noogooboda deo keun sarangeuro ni jageun eoggae gamssajoolge"
Hah!? Dia menyanyi... dan, itu bagus!
Dia membungkukan tubuhnya... pengunjung di cafe ini bertepuk tangan!
Dan... sekali lagi!
Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul
Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

Itjanha jogeum aju jogeum na sujupjiman neon molla sokeun taeyangboda tteugeoweo nae mam jom arajweo
TV show-e na oneun Girl deureun mudae-eseo bichi nandedo neon eonjena nunbushyeo Naega michyeo michyeo Baby
Saranghandan neoui mare sesangeuk da gajin nan You & I, You’re so fine neo gateun saram isseulkka
Saranghae oh, negeneun ojik neoppun iran geol babo gateun na-egeneun jeonburaneungeol arajweo” kali ini dia nge-dance!
Woww... hebat juga dia

“hei, liat! Aku dapat tiket makan!” katanya bangga “aku sudah menunjukkannya kan?”
“eh... ah, ne!”
Hah... dia sangat manis...
mwo! Aduh, saejin kenapa kau bisa begitu!!
“kenapa kau melihatku seperti itu? Apa senyumku manis” katanya dengan pede
Tapi... benar juga sih, hehehe
“hah!? Mana mungkin!”aku nggak mau mengakuinya
*skip*
“saejin! Apa kerjamu hanya menggambar?” bentak appa
“ne.. itu memang hobiku” kataku santai “appa nggak berhak mengaturku!”
“plak”
aku... ditampar  oleh aappa!
“kau tau? Ini semua untuk kebaikanmu! Lihat unni mu!! Dia sukses, dia bahagia sekarang! Dan.. dia tidak membebani appa dan umma! Kau tau??” kata appa
“itu bukan berarti appa bisa melarangku, melakukan hobiku!!” bentakku
“apa gunanya hobi menggambarmu ini hah?? Apa berguna untuk mesa depanmu??” tanya appa
“lalu, apakah appa masih peduli padaku!? Appa selalu sayang pada unni!! Apa gunanya appa melarang hobiku kalau aku tidak dipedulikan appa???” bentakku.. air mataku pun menetes
“jika ada umma disini...” air mataku nggak bisa aku tahan lagi
“jangan bawa nama umma mu disini!” bentak appa
“waeyo.. appa?? Apa dia, yang mempengaruhi appa?” kataku(snyum licik) menunjuk ibu tiriku yang appa nikahi stelah umma meninggal
“saejin!” appa membentakku
“mungkin aku harus menyusul umma ke surga! Hidup bahagia dengan umma! Dan appa akan bahagia dengan dia kan??” tanyaku
“saejin...” “plak” appa menamparku lagi
“apa aku berguna disini??” kata saejin
“lebih tepatnya kau hanya merepotkan disini!” bentak appa
“ne.. mungkin lebih baik kalau aku pergi dari rumah ini kan??” kataku
Aku sedikit gemetar, appa sedikit terkejut “siapa yang memperbolehkan appa masuk kamar ku?” appa menutup pintu kamarku dan pergi
Lebih baik aku kabur dari sini!!
Aku memberesakan pakaian di tasku, buku-buku dan alat tulis, tak lupa alat gambar..
Hah... aku harus melihat tabunganku...
Yah.. aku rasa ini cukup 600 ribu won...
Aku segera keluar dari kamarku
“saejin jangan pergi..” pinta umma
“hah.. apa umma yakin?? Kekayaan appa bisa umma dan unni miliki! Aku sudah bukan anggota keluarga ini lagi!” kataku
“saejin...” aku menangkap tamparan appa..
“appa nggak perlu nampar aku! Aku akan pergi! Dan itu nggak buat appa repotkan??” kataku
Aku melangkah keluar rumah ini... rumah penuh kenangan SAAT DENGAN UMMA KU YANG SEBENARNYA!
Entahlah aku harus berbuat apa sekarang... ah, eunhyuk!
“yoboseo?”
“ah, eunhyuk?”
“ne.. nugu?”
“aku, saejin!”
“ah, saejin... waeyo?”
“ada waktu? Aku ingin bertemu”
“Ne.. di kafe coklat biasa??”
“ne.. secepatnya ya.. annyeong”
Piip... aku menutup telefon ku
*skip*
“saejin! Kenapa kau membawa tas... saejin??” eunhyuk sedikit kaget
“ne.. aku sudah memutuskannya”
“saejin! Pikirkan, kau mau tinggal dimana??” katanya khawatir
“hyuk! Aku lebih memilih tidak punya tempat tinggal tapi bisa menjalankan hobiku dari pada tinggal dirumah mewah tapi ada yang melarang hobiku!” bentakku yang masih terbawa emosi “ah... mianhae hyuk”
“mmm.. aku tau posisimu, aku punya kenalan, dia pemilik apartemen, memang sih, ga begitu bagus tapi itu sangat murah, dan mungkin kita bisa mendapat potongan harga” tawarnya
“tapi mungkin uangku nggak cukup” kataku pasrah
“tenang! Kita bisa nyari kerjaan!” hiburnya
“ne.. baiklah, bisa antarkan aku kesana?” tanyaku
“ne.. ayo!”
Kami sampai di apartemen yang eunhyuk maksud

Lumayan, aku mendapat potongan harga
“saejin, istirahatlah dulu, besok kita sekolah... akan aku jemput!” katanya dia menutup pintu, yah.. aku harus membersihkan apartemen ini...

Huhh.. aku sangat lelah, pukul 5 sore...
ah, aku lapar..sebaiknya aku cari bahan untuk masak, tapi diluar hujan deras...
Teeet...teeet...
Aku membuka pintuku
“hyuk!” ternyata eunhyuk, dan dia kehujanan!
“hai..” katanya mengigil
“kau ini!” aku sedikit khawatir, lalu pergi mengambil handuk untuk mengeringkannya dan menyiapkan air hangat
“aku membawakanmu ini” katanaya menyerahkan... sepertinya bahan-mahan untuk masak
“babo! Kau hujan-hujanan hanya untuk ini!” kataku mengeringkan eunhyuk yang basah
“hahaha... aku khawatir kau sakit, hacimmm..” dia bersin
“babo! Kau yang membuatku khawatir...” MWO! Aissh... saejin..... babo! “kau..kau... kau bisa sakit tau, lalu siapa yang mau... umm, menagtarkanku sekolah??” ah... aku jadi gelagapan gini!
“hacimm... ah”
“eunhyuk, gwaenchana?” tanyaku khawatir
“ah.. ne, ini Cuma flu biasa”
“oh, ini... airnya sudah siap, biar bajumu kering..”
“saejin..” dia menatapku..... “ah, mian...engg, mianhae merepotkanmu”
“kau ini! Cepat sana, jemur bajumu, aku akan masak” kataku... tapi, kenapa aku jadi kayak gini!!
Ah, ada rameyon instan..
“eunhyuk, kau mau aku masakan apa?” tanyaku..
....
...

“hyuk?” dia tidak menjawab...
Aku segera berlari menuju kamar mandi...
“hyuk!!” aku melihat eunhyuk pingsan di pintu kamar mandi!! “hyuk!!”
Ah... dia sangat berat, tapi aku mengusahakannya

Aku menidurkannya di tempat tidur, dan mengompresnya..
Tapi... kenapa aku khawatir ya..!?
Ah, aku lapar... sebaiknya aku masak untukku dan hyuk
Hahh... dia belum sadar...
Hehehe.. dia manis juga kalo dalam posisi tidur gini..
Tanpa sadar aku menyentuh pipinya
HUWAAA... APA YANG KAU PIKIRKAN SAEJIN... AHHHH, EUNHYUK.. MIANHEO!!!
Hoamm... aku ngantuk...


Eh, lo... kok aku tidur dan... kenapa aku bisa di tempat tidur?? Bukannya aku tidur di kursi di sampingnya eunhyuk??
“kau sudah bangun??”
Eunhyuk???
“hyuk? Bagaimana bisa..???”
“hehehe... sudahlah, kau terlihat lelah, makanlah.. aku sudah izin guru kok!” katanya
Dia sudah menyiapkan makanan!
“gomawo hyuk, tapi kamu pucat banget!!” kataku... ah, tapi aku sedikit pusing!
Eunhyuk nggak nanggepin
“enak ga?” tanyanya
“ne! Ini enak!” kataku
***
eumm... dia... hhh, perasaan apa ini???
“hyuk? Bisa kau tidak melihatku seperti itu??”
“eh.... ah, ne!” kataku... duh, eunhyuk! Babo! “ah... makanlah”
“hei! Kau juga harus makan!” perintahnya “bukannya yang sakit itu kamu ya!?”
“ah, ne...”
“saejin, gwaenchana?” tanyaku
“ne.. gwaenchana” “lo! Harusnya aku yang nanya gitu! Gwaenchana?” dia tersenyum... omoo, senyumannya
“oh iya, lalu.. appamu nggak khawatir?”
“ah.. gwaenchana... appa nggak mungkin ngawatirin aku” kataku sedikit kasal “jangan bawa-bawa nama appaku!”
“ah, ne... mianhae” katanya
“saejin... gomawo, udah khawatir sama aku!”
“ah, ne! Hah.. itu juga salahmu hujan-hujanan hanya untuk mengantarkan ini...”
“hehehe... mianheo, anggap aja masakan ini untuk balas budi”
“ah.. nggak-nggak, aku Cuma bacanda kok, tenang aja..”
***
“aku berjanji akan melindungimu!”
Deg! H-hy-hyuk!?
“berjanjilah...” dia mengulurkan kelinging kanannya “jangan pernah tinggalkan a....”
Blukk!
Oh! Eunhyuk pingsan-lagi!!!
Hah!! Dia sangat panas!!

Aku kambali membaringkannya ke tempat tidur dan mengompresnya

“s-saejin?!” ah, dia sudah bangun!!
“ah, syukurlah hyuk...”
“saejin?” katanya
“ne... waeyo?” aku segera duduk di sampingnya
“kau masih ingat janjiku?” tanyanya
“babo! Istirahat dulu, hyuk!” kataku.. tapi aku ingat betul janjinya
“berjanjilah saejin...” katanya “jangan pernah tinggalkan aku, hanya kau yang aku punya”
Deg! Dia mengatakan lagi!
“ne... dan berjanjilah untukku, jangan hanya melindungku... tapi jangan pernah kau meninggalkanku!” aku membalas uluran jari kelingking hyuk..
“saejin... sarangheo...”
Deg! M-mwo-o..?? n-nga-ak- nggak mu-mung-kin..
“hyuk...” “mianhae... tapi...”
“ne, gwaencana... aku nggak minta kamu buat jawab sekarang... setidaknya, aku sudah mengatakannya...” katanya... eunhyuk jatuh dipelukanku... dia masih panas...
*skip*
Saejin... sarangheo....
Arghhh... kata-kata itu masih membayangi pikiranku
Tapi... sebenarnya... aku... ahhh, lupakan
Yah, walaupun begitu eunhyuk tetap bersamaku selalu...
Aku sangat senang...
Dia juga sering mengunjungi apartemenku....
Dan, kami bekerja di toko coklat
..aku sudah berjanji padanya... ‘aku tidak akan meninggalkanmu hyuk....’
Dia satu-satunya orang yang berharga bagiku...
Mungkin Tuhan menurunkannya atas permintaan umma...
..untuk membuatku tersenyum dan bahagia....
Mungkin.. aku sudah memutuskannya... aku berharap dia tidak akan mengecewakanku...
Aku mengirim pesan kepadanya untuk menemuiku di kafe coklat...
***
Huhh... aku harus segera cepat, aku nggak mau membuatnya menunggu terlalu lama...
Ah, mungkin aku harus membelikannya bunga! Barangkali.. dia memberikan jawabannya sekarang!
Aku berjalan menyebrangi jalan...
Itu dia saejin, dia telah menunggu
Aku menybrangi jalan besar yang sepi...
Tapi....
***
Ah.. aku ada firasat... tapi, ah... aku harus positive thingking!
BRUAAK!!!
Ow... sepertinya ada tabrakan di depan jalan kafe ini... kasian... pasti mereka nggak berhati-hati..
Duh... eunhyuk kok lama banget ya!?
***
“hyukjae kehilangan banyak darah... sedangkan persediaan darah tipe milik hyukjae sudah habis...” dokter tertunduk lemas
“ahjussi... aku mohon...” kata kyu, yang merupakan teman hyukjae “ahjussi bisa memberi kabar pada rumah sakit lain kalau persediaan darah disini habis!”
“ahjussi sedang mengusahakan”
“ahjussi! Ini mengenai hidup dan mati seseorang! Ahjussi nggak bisa diam gitu aja” kyu masih mengusahakannya
“kyuhyun...” panggil sesorang suster
“ne..” katanya
“kau dipanggil hyukjae..” katanya
Kyu langsung pergi kekamar, dimana, eunhyuk dirawat
“hyuk!!”
“kyu... bisakah kau...” katanya pelan
“mwo?” tanya kyu
“tolong serahkan ini pada saejin... kau taukan?...” kata eunhyuk dan menyerahkan sebuah amplop dan bunga
“ya! Eunhyuk... kau harus bertahan...” “tapi... kau masih sempat-sempatnya...”
Piiiipp-------
“HYUKK!!!” kata kyu panik “AHJUSSI, DOKTER... SUSTERRRR!!!”

“maaf kyu...” dokter menepuk pundak kyu dan meninggalkan kyu...
***
Hyuk... tapi, kenapa harus eunhyuk...
Ah, tanpa sadar aku meitihkan air mataku
Saejin! Eunhyuk... mungkin dia orang yang dicintai eunhyuk
“eunhyuk!! Kau... kenapa kau tidak da...”
“ini bukan eunhyuk! Bisa kau datang di rumah sakit chungnam, di kamar ICU?? Kau akan menyesal jika tidak datang!! Anyeong”
***
Hah? Apa maksudnya... ah, sebaiknya aku datang...
Kasian orang yang tertabrak tadi... darahnya masih berceceran di jalan (=.=*) dan ada sepaket bunga disitu... sepertinya di mau menemui.......


“hh.. hfff...” aku telah sampai dipintu ICU setelah berlari-lari
“kau saejin?? Kyuhyun imnida.. yang tadi menelponmu... jangan banyak tanya ikut denganku” katanya menuntunnya, bahkan dia nggak ngasih aku waktu buat bicara..
Tapi, perasaanku bener-bener ga enak!

Deg!!
“hyuk...”
“ah, saejin... sadarlah!” kata seseorang.. dan itu kyu
“hyuk... eunhyuk...” kataku aku menangis sejadi-jadinya di pelukan kyuhyun(O_o)
“saejin... tenanglah...” kyuhyun memelukku
“antarkan aku... hiks... melihat.. hyu...” ah, bahkan aku nggak kuat ngucap namanya

“eunhyukk!!!” aku menagis memeluk eunhyuk yang terbaring kaku di tempat tidur rumah sakit “s-sarang h-eo...”


Hari ini adalah pemakaman eunhyuk...
Rasanya aku marah pada Tuhan, kenapa dia mengambil, keduanya... umma dan sekarang... eunhyuk!
“saejin.. ayo” ajak kyuhyun
“.. eunhyuk, kenapa harus dia...” aku menangis dipelukannya (lagi O.o)
“ayolah saejin... kau harus terima... ini kenyataan” kyu mengelus pundakku (-_-)
“aku bahkan belum meberi jawaban pada eunhyuk... tapi... kenapa Tuhan mengambilnya! Dia milikku satu-satunya yang paling berharga!” kataku dan terus menangis
“aku yakin ini yang terbaik untuk kita semua” kata kyu berusaha menenagkanku
“aku sudah berjanji padanya untuk tidak meninggalkannya... dia juga telah berjanji mau melindungiku dan nggak ninggalin aku! Tapi apa buktinya.... dia nggak nepatin janjinya...” aku memukul kyu, aku nggak tau harus marah dengan siapa
“saejin... aku juga berat meninggalkannya, dia sahabat terbaikku.. kau tau seberapa baiknya dia... seberapa cerianya dia!? Aku yakin dia selalu ada di hati kita...”
“dia lebih dari sekedar baik, dan ceria... dia mengingatkanku pada umma...” aku tetap menangis
“ayo.. upacara pemakamannya sudah dimulai”
Kyu mengajakku ke upacara pemakaman eunhyuk... aku masih menangis sambil memeluk kyu.. (T,T)

Upacara pemakaman udah selesai...
“saejin... ni, dari eunhyuk sebelum dia nggak ada...”
Kyu menyerahkan sebuah amplop dan bunga...  dan, itu dari... eunhyuk
Aku menangs lagi
“bacalah itu.. mungkin bisa menenangkanmu... jangan terlalu bersedih”
Aku membuka amplop dari eunhyuk... ternyata selembar surat
“dia masih mbela-mbelain buat suat itu... ckckck” komentar kyu

Dear, saejin...
Annyeong saejin...
Aku tau saat kau membaca surat dariku ini aku sudah nggak ada..
Kau tau aku pergi kemana?
Kedalam hatimu...
Aku tau aku nggak bisa menepati janjiku padamu...
Tapi...
Aku pergi kedalam hatimu untuk selalu bersamamu.. dan melindungimu
Walaupun nggak sepenuhnya aku melindungimu tapi kamu nggak bakal kesepian... karna aku akan selalu bersamamu
Aku bakal sedih kalau kamu nangis terus...
Don’t cry saejin
Aku yakin akan ada penggantiku disisimu dan aku tau siapa dia...
Berjanjilah...
Jangat lupakan aku...
Jangan menangis...
Aku harap kau bisa menepati janjimu...
Dan, aku masih ingin tau apa jawabanmu...
With love,
Lee hyukjae
Lagi... aku menangis setelah membaca surat itu
“eunhyuk saranghae... aku akan pegang janjimu itu....” kataku...
“saejin...” aku mendengar suara hyuk... aku terbayang eunhyuk yang selelu ceria... senyumannya yang manis...
1 tahun berlalu...
Mungkin, aku sudah menemukan pasangan hidupku... aku harap itu yang dimaksud eunhyuk... kyuhyun...
Dan kami telah mempunyai anak...
Aku menamakannya hyukjae...
Dan aku tak pernah melupakan janjiku pada eunhyuk...
Aku tidak akan melupakan kau... dan akan menjadi saejin yang ceria!!
~END~
tolong sarannya!!^^


uhh....

arghh... kalian pasti tau gimana rasanya dicuekin!
ngrasa ga dibutuhin, ga dianggep...
sama temen, sahabat atau malah sama keluarga sendiri
kalo dicuekin pasti rasanya ga enak bgt!
jadi ngrasa ga di butuhin... di buang...
ah, pokoknya ga enak bgt!!

friend....

teman...
mendengar nama itu pasti kepikiran seseorang yang baik dan pengertian
sahabat...
nama itu, mungkin kepikiran kalau 'sahabat' lebih baik dari pada teman, pengertian, baik, dan melengkapai hidup kita...
mungkin nggak selalu sahabat kita mengerti perasaan kita...
nggak selalu sahabat kita bisa jadi ideal bagi kita, yah... nggak ada manusia sempurna kan?
malah mungkin temen kita lebih baik dari pada sahabat?
kalo sahabat kita lagi sedih, ada waktunya kita buat dia tersenyum, ada waktunya kita tau perasaan dia...
namanya sahabat, harus saling melengkapi kan?
bisa nggak kalian bayangin hidup kita tanpa sahabat atau teman..?
mungkin gak ada yang bisa ngerti perasaan kita
nggak ada yang bisa buat kita senyum kalo lagi sedih
walupun sahabat kita gak sebaik yang kita inginin... mereka masih melengkapi hidup kita, mereka masih tau perasaan kita, mereka masih bisa buat kita senyum....
dan... persahabatan itu bisa abadi kalo kita benar-benar menjaganya..
ya kan?

lyric of super junior no other

no Other – Super Junior


Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul
Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

Neoui ttatteuthan geu soni chagapge, chagapge shikeo isseul ttae
Neoui ganghaetdeon geu ma eumi nal karopge sangcheo badasseul ttae
Naega jaba julge anajulge salmyeoshi, geugeoseuro jakeun iroman dwendamyeon johgesseo
Eonjena deo maneun geol haejugo shipeun nae mam neon da mollado dwae

Gaseumi sorichyeo marhae jayuro-un nae yeonghon
Eonjena cheo-eumui imaeum euro neoreul saranghae georeo watdeon shiganboda nameun nari deo manha

Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul
Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

Naui ganan haetdeon maeumi nunbushige jeomjeom byeonhaegal ttae
Jakeun yokshimdeuri deoneun neomchiji anhge nae mamui geureut keojyeogalttae
Argo isseo geu modeun iyuneun bunmyeonghi nega isseo ju-eotdaneun geot geu, geot ttak hana ppun
Eonjena gamsahae. Naega mankeum geuri jalhal su iggenni yeah

Gaseumi sorichyeo marhae jayuro-un nae yeonghon
Eonjena cheo-eumui imaeum euro neoreul saranghae georeo watdeon shiganboda nameun nari deo manha

Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul
Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

Itjanha jogeum aju jogeum na sujupjiman neon molla sokeun taeyangboda tteugeoweo nae mam jom arajweo
TV show-e na oneun Girl deureun mudae-eseo bichi nandedo neon eonjena nunbushyeo (Naega michyeo michyeo Baby)
Saranghandan neoui mare sesangeuk da gajin nan You & I, You’re so fine neo gateun saram isseulkka
Saranghae oh, negeneun ojik neoppun iran geol babo gateun na-egeneun jeonburaneungeol arajweo

Gateun gireul georeo wasseo urin seoro dalpagago itjanha nolla-ul ppuniya goma-ul ppuniya saranghal ppuniya

Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi
Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul
Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi
Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

hyuk seo's heart (part 1)

“hyukseo bangun!!!”
‘ahh, itu pasti oemma’
“hyukseo bangun!!” oemma terus menggedor-gedor pintu
Aku segera mandi dan memakai seragam..
“oennie.. pagi!” kata saejin, adikku yang sangat aku benci, aku menghiraukannya
“hyukseo!! Bisa kau lebih sopan lagi?” appa menegurku tapi aku tetap manghiraukannya, aku pergi ke dapur membuat gimbap, aku tidak mau makan bersama keluargaku, setelah itu aku keluar rumahku yang besar dan mengayuh sepedaku.
Saat aku datang semua seisi kelas hening, sebagian anak menatapku dan berbisik-bisik dengan temannya
Aku mengambil tempat duduk di belakang, mengeluarkan bukuku
15 menit kemudian bel masuk berbunyi disusul pak lee memasuki kelas
“annyeonghaseo.. anak-anak kita dapat murid baru”
Lalu 2 anak laki-laki masuk, sepertinya mereka bukan kakak adik
“annyanseo, cho kyuhyun imnida, panggil saja kyuhyun” kata salah satu anak yang memakai baju seragam sekolahku dengan rapi
“annyanseo, kim jongwoon imnida, panggil saja yesung” anak sebelahnya memakai baju berkerah yang ditutupi sweeter biru safir memperkenalkan diri
“baiklah.. kyuhyun, kau duduk disamping..(mikir) ah, song hyukseo yang ada dipojok..” kata pak Lee, “yesung kau duduk di depannya”
Aku mendengar teman-teman bilang mereka tampan, hahaha.. yang benar saja
Saat kyu melewatiku, tiba-tiba dadaku terasa sesak..
“kyuhyun Imnida” dia memperkenalkan diri tapi aku berusaha menghiraukannya, aku sedang fokus dengan pelajaran bahasa kali ini
*KYUHYUN POV*
‘ah, aku kira dia lembut, dengan wajahnya yang manis dan cantik itu, ternyata dia sangat cuek dan sombong’
Bel istirahat berbunyi, pak lee keluar kelas..
“kyaaa yesung-ssi!!”
“kyaaa kyuhyun-ssi” tiba-tiba segerombolan permpuan dikelasku mengerubungiku, saat aku ingin menarik tangan hyukseo.. hyukseo pergi meninggalkanku, mungkin dia benci keributan
“yesung ayo kita kabur ke toilet” bisikku pada yesung, yesung menggengguk
1
2
3.. lari... kami lari menuju toilet
“hufft.. hh..” yesung berusaha mengatur nafasnya, begitu juga aku
“aku ingin ketaman” kataku
“ah, ne..” aku dan yesung berjalan ke tamn dengan waspada
“hh.. perempuan di sampingku itu..” kataku saat kami berada di taman
“dia terlihat cantik dan lembut” komentar yesung
“kau tak tau sebenarnya kan? Dia sangat cuek” kataku “tapi, wajahnya terngiang terus di pikiranku”
“cie.. ada yang jatuh cinta ni..”ejek yesung
“ah, kamu ini ap sih..”
“eh.. tu! Hyukseo..” yesung menunjuk-nunjuk, sesosok perempuan duduk di bawah pohon dengan rambut hitam tergurai sedang memegang buku dan disebelahnya ada sekotak bekal
“heh.. gak usah nunjuk-nunjuk” kataku menepis tangan yesung
“nyapa yuk..” yesung menarik tanganku menuju tempat hyukseo duduk
“hai..!” yesung nyelonong duduk disebelahnya, tapi dia masih tetap cuek
“halo..!” kata yesung
“tuh kan, aku bilang juga apa, dia tu cuek” bisikku
“ehemm.. punya sopan santun..”
“apa mau kalian!” tiba-tiba hyukseo sewot, membuatku terkejut
“hey! Aku nyapa..” kata yesung
“apa kalian tau aku sedang membaca buku!”kayaknya hyukseo marah
“eh,, e.. mian, temenku ini emang keras kepala” aku langsung menggeret yesung dari tempat hyukseo
“hih.. sewot banget sih,, bay the way maksudmu, aku ini orangnya keras kepala itu apa?? Itu kan kamu!” kata yesung
“eh, mian.. itu Cuma alasan, aku merinding denger suaranya” kataku
“ne.. masuk yuk..” ternyata benar, bel masuk berbunyi
*skip*
‘aku benci rumah ini!!’
Aku memasuki rumahku, mengunci kamarku dan berbaring di kasur
‘kyuhyun, kenapa aku selalu terbayang dia? Arghh.. waktu itu jantungku seprti berhenti..’
‘hoam.. mmm, pukul 3..’ aku bangun, dan mandi, berganti pakaian, kaos hitam, kemeja kotak-kotak biru, jeans hitam lalu menuju keluar, sebelum itu aku mengunci pintu kamarku, keluar dan memakai sepatu kets hitamku
*kyuhyun POV*
“hmm.. aku..”
“kau rindu pada hyukseo kan” goda yesung
“ahh, yesung..!” aku memukul yesung dengan pelan, kami sedang berada di cafe, ya.. Cuma nongkrong aja
“y-y-yee ssung!” aku melihat...
“arhgghh.. kau ini apa apa...”
“hhyukssseo..” aku masih terpaku melihatnya... aishhh! apa yang kau pikirkan kyu!!!!
“hey! Hyukseo”
‘sial! Dia menenggok kearah kami’ “yesung! Apa-apaan sih!” aku menyikut yesung yang telah memanggil hyukseo kemari
*hyukseo POV*
‘ahh, kyuhyun dan yesung.. aku ingin... arhgghh!! Kenapa aku merasa kesepian begini’ ‘ah, tidak ada pilihan lain, tempat duduk penuh’
“boleh aku duduk disini?”
*kyuhyun POV*
“boleh aku duduk disini?”
‘ah.. kata-kata pertama yang aku dengar, dia terlihat manis kalo seperti itu..’
“ah, ne..” aku mendahului yesung yang akan bicara, dia menaruh tas di depanku lalu kekasir memesan sesuatu
“lihatlah, ada buku matematika dan itu pelajaran untuk besok, dia rivalmu kyu” kata yesung sambil melongok isi tas hyukseo yang terbuka
“ah..dia pasti orang kaya” lanjut yesung, tapi aku masih terus memikirkan hyukseo.. aissh!! kyu.. apa sih, yang kau pikirkan!
”annyeong hasyeo...”
“tak usah! Kau sudah memperkenalkan diri didepan sekolah tadi, kau mau melakukannya 2 kali?”
“ah, ne..” yesung mengurungkan niatnya untuk memperkenalkan diri yang ke2 kalianya!                                                        
“ini pesanan anda..” seorang pelayan memberikan pesanan yang hyukseo pesan
“ne... kansahamnida” hyukseo tersenyum manis, mungkin aku jarang melihat senyumannya itu
1 minggu berlalu..
Aku semakin tau perasaan hyukseo yang sebenarnya..
Dia lebih ceria dan terbuka...
*yesung POV*
Dia tampak manis, dan dia benar-benar baik dan lembut
Perasaanku padanya masih tetap, tapi aku harus memendam itu sendiri
 dia sudah milik kyuhyun
 ya.. walupun mereka belum berpacaran
 aku tau kyu sangat mencintainya..
aku yakin kyu bisa membahagiakannya..
aku selalu melihat mereka sangat akur...
aku hanya ingin melihat hyukseo bahagia..
“kita tau perasaan hyukseo yang sebenarnya..” kata kyu saat aku dan dia sedang menatap langit di padang rumput
“ne.. jauh berbeda dengan hyukseo yanng kita temui pertama kali..”
“jika kita lulus nanti...”
“aku harap kita dan hykseo bisa bersama lagi”
“emm..”
Hening...
1..
2..
3..
“hey!” seseorang membuatku kaget
*kyuhyun POV*
“hey!” sesorang membuat aku dan yesung kaget
Dan dia adalah... HYUKSEO aku harap dia tidak memdengar apa yang kami bicarakan..
“ah, kau... dari tadi?” tany yesung
“tidak, baru saja”
“oh..” aku tak tau mau bilang apa
“ayo ke toko coklat..” dia menarikku dan yesung pergi ke toko yang dia maksud
*hyukseo POV*
Entahlah apa yang terjadi padaku sekarang, aku merasa lebih bahagia..
Dan, kyuhyun... entahlah perasaan apa ini...
****
****
1 tahun berlalu..
Hmm.. aku melangkah menuju sebuah gerbang yang besar...
Ne.. sekarang aku telah memasuki universits korea, aku mengambil jurusan musik.. aku harap kyu dan yesung juga masuk universita yang sama.
Aku munuju papan pengumuman, untuk melihat kelasku.. aku juga mencari nama di semua jurusan... tapi, hasilnya nihil. Mungkin aku bisa mengirim pesan pada mereka setelah upacara penerimaan.
To: Cho KyuHyun
Text: kyu, aku di terima di universitas seoul institute of arts, aku tinggal di apartemen, kau boleh mengunjunginya
Beep..beep..beep..
Aku menerima 1 pesan
From: Cho KyuHyun
Text: ah, ternyata kau disana, aku dan yesung di terima di chungwoon university. kau tinggal di apartemen? Oh, kau hebat.. aku dan yesung tinggal di apartemen juga, tapi beberapa waktu kedepan aku dan yesung akan sengat sibuk, mian...
*skip*
*kyuhun POV*
Saat sedang berada di toko bunga, sekarang aku dan yesung bekerja disana...
Aku sedang menyiram bunga, dengan adikku cho ahra, yesung sedang mengerjakan tugasnya..
Kling..kling... pintu toko terbuka
“annyanseong..” aku dan adikku membungkuk dan memberi salam
Seorang perempuan, menggenakan kemeja kotak-kotak biru, jeans dan dikucir terlihat dari belakang... di menggingatkanku dengan hyukseo
“ada yang bisa kami bantu?” Ahra menggmbil keranjang untuk tempat bunga, dan menghampiri orang itu
“ne.. aku minta..” perempuan itu menghadap ke arahku
“kyuhyun?” kata perempuan itu
“ah, hyukseo!” aku kaget, ternyata itu hyukseo
“wow, kyuhyun kau tak banyak berubah dan.. kau terlihat makin dewasa!” kata hyukseo
“ah.. kau juga, gayamu masih tetap sama, dan.. dewasa!”
“haha.. gomawo, oh ya.. ada bunga lily?”
“ne..” ahra menuntun hyukseo ke tempat bunga lily, aku menuju kasir
Hyukseo mengambil 6 tangkai bunga
“untukmu aku beri harga murah..” kataku menghitung harga
“ne.. gomawo” kata hyukseo “kapan kau dan yesung punya waktu luang?”
“mungkin hari minggu besok”
“ne.. toko ini libur” ahra menyerahkan bunga pada hyukseo
“temui aku di coffee shop ini” dia menyerahkan kartu padaku “annyeong”
“siapa itu oppa, pacar oppa ya..?” tanya ahra
“heh! itu teman lama oppa” aku melanjutkan menyiram bunga
*skip*
Malamnya..
“annyanseong” aku melangkah menuju kamar apartemenku
“kyuhyun..” suara itu terdengar seperti suara yesung
“ne..”
“makanan sebentar lagi akan siap, cepat kau mandi!” perintah yesung
“kau tak akan percaya, siapa yang aku temui tadi saat di toko” aku bersiap-siap untuk mandi
“nugu?”
“hyukseo!” jawabku
“mwo? Jinjja?”
“ne..”
“kenapa kau tidak mengajakku?”
“bukankah kau sedang mengerjakan tugas”
“ah, ne..”
“tapi hari minggu dia mengajak kita bertemu” aku menginggat-ingat kartu yang hyukseo berikan, aku belum membacanya
“jinjja?”
“ne..”
Selesai mandi aku memeriksa tasku, aku rasa aku menaruhnya ditasku
“ah! Ketemu!”
“mwo?” tamya yesung menyiapkan makanan di atas meja
“kartu...(baca isi kartu) alamat coffeshop, dia mengajak kita bertemu disana”
“apa dia banyak berubah?”
“nggak juga, tapi dia terlihat lebih dewasa” jawabku, aku duduk di depan meja makan “rameyon?? lagi”
“mian.. hanya itu yang tersedia, besok kita harus ke super market”
Ditempat lain..
*hyukseo POV*
ah.. aku bertemu kyu!! Tapi, aku  belum tau perasaan apa ini...
*skip*
*kyuhyun POV*
Hari yang aku tunggu-tunggu..
“kyu, ayo cepat!”
“iya, Sabar!” hh.. yesung nggak sabaran banget sih, aku memakai bajuku, kemeja putih, rompi hitam dan tentunya celana
“rapi banget?” aku menuruni tangga mendapati yesung memakai kemeja biru dan celana....dan, dia memakai dasi!
“hehehe..” yesung cengengesan
 aku dan yesung menaiki mobil hitam kami..
“coffee shop yang lucu” komentarku
“ne.. ayo!” sepertinya yesung sangat bersemangat..
“hyukseo belum datang...”
Beep beep beep..
Hpku  berbunyi
“yoboseo...”
“kyuhyun, ini aku hyukseo. Aku agat telat, duduk di meja nomer 13.. aku segera kesana. Annyeong!”
Heh?! Aku belum sempat bicara, dia langsung nyosor aja.. dasar!
“apa katanya?”
“kita nunggu di meja 13”
1 menit
2 menit
.
.
.
.
15 menit..
“mian, aku terlambat! Hhf.. hh..” hyukseo terlihat begitu terburu-buru
“aniyo!” kataku
“hyukseo?” yesung memandang hyukseo dengan pandangan apa-banar-ini-kau-?
“nae! Yesung, kau juga terlihat semakin keren.. dan kau yakin memakai dasi???”
“haha.. gomawo!” yesung sedikit tersipu
“oh, kalian silahkan pesan!” kata hyukseo
***skip***
“yesung, apa ini saat nya?” aku sedikit ragu
“ne! Ayo cepat, pakai ini!” yesung memberikanku satu stel baju
“gomawo”
“y..yesung...”
“ayolah kyu, kau yang maukan? Cepat lakukan” perintah yesung
Aku langsung nempel-nempel kertas” (bayangin kyu di no other)
“kyu, pukul 12 dia akan kesini, 5 menit lagi!” kata yesung, dia langsung ngumpet di belakang tembok
*hyuk seo POV*
Selesai kelas musik, saatnya pulang..
Drap..drap..drap... aku melangkah...
1
2
3...
“HYUKSEO SARANGHEO!!”
Deg!
Dengan lantangnya.. kyuhyun mengatakan itu padaku (bayangin no other, inspirasi by no other)
“kyu...” aku mendekatinya...
Degh..degh..degh.......
“saranghae kyuhyun...”
*yesung POV*
“saranghae kyuhyun...”
Deg!
Hyukseo... mengatakannya!!
**skip**
Mereka telah menjalani kehidupnya, selalu berdua....
Tak ada harapan lagi...
“kapan aku harus melamarnya?”
“uhukk...” aku tersedak dengan kata-kata kyu “kau konyol kyu, sebaiknyakau kerja dulu, kau mau membiayai keluargamu dengan apa nantinya, daun?”
Kyu hanya tertunduk
*SKIP*
Hyukseo sering sekali membantu toko bunga milik kami, dan...
Kalian tahu sendiri, mereka selalu bersama, ya walaupun mereka sudah berpacaran, tapi setidaknya aku tidak di abaikan gini!
“annyeong, ada yang kami bisa bantu?” kata kyu pada pelanggan
“4 bunga mawar..” katanya
“hyukseo, 4 bunga mawar..” kata kyu “silahkan bayar di kasir”
“32 won” kataku
“hei, kalian terlibat cinta segi tiga ya?” goda pembeli itu, berbisik padaku
“tidak ah..”
“ini bunganya..” kyu memberikan bunganya padaku lalu pergi ketempat hyukseo
“untuk pacarmu ya..” aku menggodanya
“hei!” laki-laki itu kaget
“hahaha.. ini bunganya, kembalianya 3 won” kataku “kansahamnida! Silahkan datang kembali!"
~TBC~